Palembang adalah kota tua yang banyak memiliki kekhasan tersendiri yang membuat orang mudah mengingatnya. Mulai dari kotanya yang dibela oleh Sungai Musi yang bermuara ke selat bangka, Jembatan Ampera yang berdiri kokoh diatasnya yang menghubungkan wilayah Ilir dan Hulu, sampai kemakanan-makanan khas yang sudah dikenal kesuluuh pelosok dunia. Belum lagi kini kota Palembang pun ketambahan icon baru lagi menjadi kota olah raga dengan berdirinya Jakabaring Sport City (JSC) bersamaan ditunjuknya Palembang sebagai tempat penyelenggaraan Sea Games ke 26 yang barusan berakhir.
Khusus dibidang kuliner, palembang banyak memiliki kekhasan makanan yang telah dikenal secara nasional, seperti empekempek palembang, celimpungan, laksan, lakso, burgo, kue lapan jam, lempok duren, dll.
Dari sekian banyak makanan khas palembang diatas, semuanya memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan aman bagi penderita-penderita penyakit degeratif yang banyak dialami masyakat kota saat ini. Ambil contoh Empek-empek Palembang, penganan khas Palembang yang terbuat dari tepung tapioka yang lazim disebut oleh masyarakat palembang dengan tepung sagu/tepung kanji yang diadon dengan daging ikan. Ikan yang bagus dan lazim dibuat empek-empek adalah ikan Balido, ikan Gabus, ikan Tenggiri. Ikan-ikan ini sudah semakin langkah ditemui. Dari bahan pokok empek2 diatas kita bisa lihat betapa tingginya gizi yang ada didalam makanan empek-empek tersebut.Karena empek-empek bahannya campuran tepung sagu dengan daging ikan yang duah dipisahkan dari tulang2nya. Kandungan gizi dan protein didalam ikan sangatlah tinggi dan amat bagi penderita kolesterol. Belum lagi ada tambahan telor ayam/telor bebek untuk empek2 kapal selam. Sedangak empek-empek adaan kandungan ikannya lebih tiinggi lagi karena perbandingan tepung sagu dengan daging ikannya lebih banyak daging ikannya. Empek-empak terdiri dari banyak macam, ada empek-empek rebus yang dimasak hanya dengan air putioh saja sehingga terhindar dari baluran lemak dari minyak goreng.
